Parepare, Sulawesi Selatan – Upaya pelestarian budaya lokal terus digalakkan di berbagai daerah, termasuk di Kota Parepare. Melalui kegiatan Workshop Penciptaan Tari Kreasi Berbasis Budaya Lokal Sulawesi Selatan, para seniman, pelajar, dan pegiat seni tari diberi ruang untuk menggali, mengolah, dan mengembangkan kekayaan budaya daerah menjadi karya tari yang lebih segar dan relevan dengan zaman.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidang seni tari, mulai dari akademisi seni, maestro tari tradisional, hingga koreografer muda. Lokasi workshop dipusatkan di Parepare, kota yang dikenal dengan kekayaan budayanya dan semangat pelestarian nilai-nilai tradisi.
Sinergi Pemerintah dan Komunitas Seni
Workshop ini diselenggarakan atas kerja sama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, komunitas seni lokal, serta institusi pendidikan yang ada di Parepare. Tujuannya tidak hanya menciptakan tarian baru, tetapi juga menghidupkan kembali elemen-elemen budaya Sulawesi Selatan yang mulai dilupakan, seperti simbol-simbol adat, cerita rakyat, dan elemen musik tradisional.
“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan tari, tetapi sebuah gerakan kebudayaan. Kita ingin generasi muda mencintai dan mewarisi kekayaan budaya Sulawesi Selatan melalui ekspresi yang kreatif dan modern,” ujar salah satu panitia kegiatan.
Fokus pada Eksplorasi Nilai Budaya Lokal
Para peserta tidak hanya belajar teknik menari, tetapi juga diajak untuk memahami filosofi, sejarah, dan makna di balik gerakan-gerakan tradisional. Misalnya, beberapa kelompok menciptakan koreografi berdasarkan legenda Bugis-Makassar, motif kain tenun khas daerah, hingga ritual-ritual adat yang sarat makna spiritual.
Materi workshop mencakup:
-
Pengenalan tari tradisional Sulawesi Selatan
-
Teknik improvisasi dan eksplorasi gerak
-
Penciptaan koreografi kolaboratif
-
Presentasi karya dan diskusi evaluatif

Baca juga: Operasi Patuh Pallawa 2025 di Parepare Berjalan Sukses, Kesadaran Gunakan Helm Meningkat
Ajang Tumbuhnya Talenta Muda
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi generasi muda yang memiliki minat besar pada seni pertunjukan. Banyak peserta berasal dari sekolah seni, sanggar budaya, bahkan komunitas tari independen yang tersebar di wilayah Parepare dan sekitarnya.
“Kami sangat antusias. Workshop ini memberikan kami ruang untuk belajar langsung dari para ahli dan sekaligus menyalurkan ide-ide kreatif kami berdasarkan kearifan lokal,” ujar salah satu peserta dari komunitas tari pemuda Parepare.
Langkah Nyata Melestarikan Budaya
Dengan adanya workshop ini, diharapkan muncul karya-karya tari kreasi baru yang tetap mengakar pada budaya lokal namun mampu bersaing di panggung seni nasional dan internasional. Selain itu, kegiatan ini menjadi upaya nyata dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah gempuran modernisasi.
Workshop ditutup dengan pertunjukan hasil karya peserta, yang dipentaskan dalam sebuah malam apresiasi seni. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh budaya, pejabat daerah, dan masyarakat umum yang memberikan sambutan hangat terhadap semangat pelestarian budaya tersebut.
Kesimpulan: Melangkah ke Masa Depan dengan Jejak Budaya
Workshop ini bukan sekadar menciptakan gerakan tari baru, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya merawat warisan budaya. Melalui gerak, irama, dan kolaborasi, masyarakat Parepare membuktikan bahwa budaya lokal dapat terus hidup, berkembang, dan diterima oleh generasi masa kini maupun mendatang.
“Budaya adalah akar kita. Lewat tari, kita bercerita, kita menjaga, dan kita menciptakan masa depan yang tetap berpijak pada nilai-nilai leluhur,” tutup salah satu narasumber utama workshop.